Senin, 29 April 2013

curug malela dan makanan khas gunung halu

Rute perjalan menuju curug malela

Banyak kalangan menyebutkan bahwa Curug Malela mirip dengan Niagara di Ontario, Canada. Memang ukuran Malela ini jauh lebih kecil dengan debit air yang juga jauh lebih sedikit. Namun, dilihat dari strukturnya bahwa Curug Malela ini memang layak dijuluki Niagara Mini.
Curug Malela yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Terjun Malela, terletak di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga - Gununghalu Bandung Barat. Hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng, gunung berapi yang terletak di sebelah barat Ciwidey yang  tidak aktif, mengalir melalui Sungai Cidadap gunung halu.


Rute menuju curug malela:
  • Dari terminal Ciroyom, Bandung: Naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya
  • Dari terminal Leuwi Panjang: naik angkot jurusan Cimahi atau Cililin, lanjutkan dengan naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
  • Dari Tol Padalarang, Kabupaten Bandung Barat: naik angkot jurusan Cimahi, turun di Cimareme dan lanjutkan naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
  • Dari terminal Cileunyi, Kabupaten Bandung: Naik Bis Jurusan Cileunyi - Cililin kemudian dari Cililin lanjutkan dengan naik Bis jurusan Gununghalu/Bunijaya.
Dari terminal Bunijaya, lanjutkan perjalanan mengunakan kendaraan pribadi atau dengan menggunakan jasa ojek ke Desa Cicadas 
jangan khawatir sebab begitu tiba di Desa Cicadas, sudah ada warga setempat yang bersedia memandu Anda menuju ke lokasi air terjun.



Pertama kali memasuki wilayah Gunung halu di sepanjang jalan kita akan dimanjakan dengan menikmati pemandangan perkebunan teh yg dikelola oleh Montaya
Pemandangan ini bisa di nikmati mulai dari pertigaan Liang meong  mulai dari sini juga kita akan dimanjakan dengan pemandangan perkebunan yg sangat indah dan pedesaan yang sangat asri sejuk jalan berliku juga alam yang sangat alami, sampai ke daerah Batas Gunung halu, anda akan menikmati pemandangan yg sangat luar biasa ini.


Banyak kalangan menyebutkan bahwa Curug Malela mirip dengan Niagara di Ontario, Canada. Memang ukuran Malela ini jauh lebih kecil dengan debit air yang juga jauh lebih sedikit. Namun, dilihat dari strukturnya bahwa Curug Malela ini memang layak dijuluki Niagara Mini.


Menurut Ketua Pemuda Pariwisata Curug Malela, Unang Supardi: Keindahan Curug Malela ini tidak berdiri sendiri. Curug Malela merupakan air terjun paling atas dari rangkaian tujuh air terjun bertingkat sepanjang 1 kilometer. Urutan dan sedikit penjelasanya adalah:
Curug Malela,     memiliki air terjun yang terpisah saat jatuh
Curug Katumiri,  pada pukul 8.00-9.00 bisa memperlihatkan pelangi di badan air terjun
Curug Manglid,  memiliki goa di belakang air terjunnya
Curug Ngeubul,  air yang jatuh berkumpul seperti kepulan kabut dan suara yg riak
Curug Sumpel,   memiliki daerah di bawah air terjun yang lebar
Curug Palisir,    mirip Curug Malela dengan ketinggian yang lebih rendah
Curug Pamengpeuk. muara air terjun antara Sungai Cidadap dan Cisoka yang berdekatan.
Semua terletak di Desa Cicadas. dan dari satu hulu aliran sungai,


Curug Malela ini memiliki ketinggian sekitar 60-70 meter dan mempunyai lima buah jalur air terjun yang seakan-akan mengingatkan kita kepada yang maha pencipta agar tidak melupakan shalat 5 (lima) waktu. Jika debit air sedang deras maka akan terlihat kemegahannya yang mempesona, bahkan kalau dilihat dari kejauhan terkesan seperti benang-benang sutra halus. Disebelah kanan terlihat sebuah tebing yang cukup tinggi berwarna putih yang mengarah ke bawah. Ada kemungkinan bahwa dulunya dinding ini juga sebuah air terjun. Jika memang demikian, dapat dibayangkan betapa indah dan megahnya Curug Malela ini. Sebuah surga tersembunyi yang nyaris terisolir dari peradaban dan bagaikan harta karun yang belum digarap secara optimal.

Curug Malela memang belum populer untuk saat ini, bahkan masyarakat bandung dan sekitarnya pun masih banyak yang belum kenal dengan si Niagara Mini ini. Namun, itu bisa dimaklumi, kurang populernya Curug Malela sebagai daerah wisata disebabkan karena daerah ini masih sangat sulit dijangkau, cukup terisolir dari dunia luar. Belum lagi dengan kondisi medan yang begitu berat membuat Curug Malela sulit dijadikan salah satu tujuan wisata keluarga. Namun, jika Anda hobi berpetualang akan mendapatkan kepuasan tersendiri dengan menelusuri sebuah lembah yang ditutupi hutan berbukit-bukit, seakan-akan menelusuri surga yang tersembunyi. Begitu indah namun cukup sulit untuk dijangkau.

Sebenarnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) sendiri pada tahun 2010 ini telah mencanangkan untuk menggarap potensi wisata di wilayah selatan KBB (selain Lembang dll., sebagai wilayah utara KBB) yang tentunya harus diawali dulu dengan memperbaiki dan/atau menyediakan akses jalan yang memadai karena bagian terpenting dari tempat wisata ialah mudah dikunjungi.


Hal ini juga berbarengan dengan rencana nasional Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan berdaya 1.040 megawatt yang dibiayai Bank Dunia. Menurut Menneg PPN/Kepala Bappenas, H. Paskah Suzetta, PLTA Cisokan ini akan menjadi PLTA dengan sistem pumped storage pertama di Indonesia, bahkan terbesar di ASEAN. Jika rencana ini terealisasi maka tidak menutup kemungkinan wilayah selatan KBB seperti Rongga, Gununghalu dll. akan menjadi daerah wisata seperti halnya wilayah utara KBB seperti Lembang dll. Mudah-mudahan, proyek pemerintah ini bisa terealisasikan secepatnya.

 Saat menuju pulang jangan lupa dodol jawadah oleh oleh dari Gunung halu

Setelah seharian menikmati pemandangan indah, jangan lupa sempatkan juga mampir untuk mencicipi peganan tradisional yang terbuat dari beras ketan kelapa parut dan gula merah asli dari enau atau biasa kata orang sunda disebut gula kawung,
Peganan ini disebut DODOL JAWADAH begitulah orang gunung halu menyebutnya,
Menurut saya, Dodol Jawadah ini tidak kalah nikmatnya dengan dodol dodol dr daerah lain, Rasanya pun tidak terlalu manis, tetapi tetap legit dan nikmat. Dodol jawadah pun biasa disebut dodol keureut atau dodol potong,
Dodol jawadah ini sudah mendapat sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan, serta sertifikat halal dari Majelis Ulama indonesia,"
intinya terbebas dari bahan pengawet, pokoknya kalau berkunjung ke curug malela rugi rasanya kalau tidak mampir  untuk mencicipi peganan yang satu ini,,,
Dodol jawadah bisa di dapat di jalan simpang ds sirna jaya gunung halu.
inilah oleh oleh dari gunung halu bandung barat DODOL JAWADAH.

Jangan lupa mampir juga di Cililin

 WAJIT CILILIN
Siapa yg gak kenal dengan peganan yg satu ini,  wajit ini adalah ciri khas oleh-oleh dari cililin
terbuat dr beras keran asli parut kelapa dan gula merah,  di daerah cililin banyak tempat toko2 yg memasarkan makanan ini, mungkin di sepanjang jalan akan banyak menemukan toko penjual wajit,,,
mgomong ngomong soal rasanya,, pokoknya tidak bisa bayangkan kalau belum mencobanya,
di cililin banyak sekali makanan khas tradisional cililin  seperti




KERUPUK GURILEM
Kerupuk gurilem ini mungkin sedikit berbeda dengan kerupuk2 di daerah lain, kerupuk gurilem bentuknya  kecil bulat panjang, dan inilah yg berbeda dengan kerupuk2 yg lain,
Kerupuk Gurilem terbuat dari bahan bahan seperti
Tepung tapioka
Bawang merah
Bawang daun
Kencur
Penyedap rasa
Garam
Cabe merah,
Kerupuk gurilem ini ada beberapa rasa seperti
Rasa bawang asin
Rasa bawang pedas,

Kerupuk Gurilem ini sangat enak gurih renyah dan kriyuk kriyuk,
Di cililin banyak sekali makanan khas tradisional,
harganya juga tidaklah mahal,,,,




Jangan lupa bila berakhir pekan ke curug malela sempatkan untuk mencicipi makanan khas tradisional dari cililin dan gungung halu,,,, tentunya ada di kota bandung barat,